Diasuh Proses
Seseorang yang diasuh oleh proses biasanya mempunyai pandangan bahwa hasil bukanlah tujuan karena tujuan yang sesungguhnya adalah proses itu sendiri.
Mau Hasil Tak Mau Proses?
Pada abad semua serba cepat manusia semakin sulit menerima proses bagian dari tujuan. Tujuan dianggap segala-galanya dan selalu diletakkan pada bagian akhir. Padahal kalau mau membuka pikiran sedikit, kita bisa menikmati banyak tujuan indah dari setiap proses. Bumbu yang ditumbuk manual akan menghabiskan lima menit waktu tetapi mampu memberi pemahaman jangka panjang, penghargaan dan rasa hormat kepada orang-orang yang menyiapkannya akan mendapat tempat terbaik dalam diri kita kalau dilakukan berulang-ulang dengan kombinasi pekerjaan manual lainnya, karena kita mendalami prosesnya.
Manusia mau hasil tetapi tak mau proses tampak seperti manusia mengejar waktu yang digenggam.
Bergaul Bebas Dengan Proses
Di alam bawah sadar, manusia mengalami penolakan terhadap proses yang terlalu panjang dan rumit. Ini sangat lumrah dalam konteks manusia bertahan dan berusaha mencari jalan dalam mengatasi kesulitan-kesulitannya. Sebagian besar orang mengganggap lebih beruntung kalau bisa lahir di keluarga kaya, mendapat warisan saat muda dan mendapat kemudahan karena koneksi padahal proseslah yang akan mendewasakan semua dinding dimensi kehidupan.
Proses akan membuat manusia mengalami jatuh bangun dan ujian yang melelahkan. Generasi instan akan semakin ngeri karena tidak ada garansi. Rasa sakit yang paling besar dalam proses adalah bertemu diri yang ‘purba’. Ketakutan, kebengisan, keserakahan, intensi-intensi yang tidak teratur, penemuan-penemuan tersebut banyak yang mungkin akan menggoyahkan zona nyaman.
Mengingini hasil tanpa proses adalah malapetaka yang akan kita wariskan kepada anak cucu pada masa mendatang. Bayangi saja kalau dulu Thomas Alfa Edison tidak mau mencoba ribuan kali mungkin kita masih pakai Petromax. Lampu penangkap nyamuk yang dihasilkan dari proses panjang hanya memberi kita sedikit, yaitu sebuah kesempatan memanfaatkan namun orang-orang yang berani bergaul bebas dengan proses akan mendapatkan hasil dari hasil yang sebenarnya.
Surat Tuhan Dari Albert Einstein
Sepucuk “Surat Tuhan” Albert Einstein yang dikoleksi oleh Profiles of History, adalah gambaran bahwa sangat memungkinkan proses akan mengantar pada tujuan penemuan konsep ketuhanan, kemanusiaan dan ketahanan semesta. Surat Albert Einstein kepada putranya, Hans pada september 1945, sebulan setelah Nagasaki dan Hiroshima dibom atom berisi penyesalan Teori Relativitas temuannya yang menjadi dasar pengembangan bom atom. Kukira Albert Einstein pada akhirnya bertemu tuhannya maka dia bisa menyesal.
Hasil dari setiap proses akan menjadi berkah bagi suatu zaman namun akan menjadi bencana pada masa akan datang.
Proses dan hasil menurutku dua substansi yang berbeda, bukan tentang lampu lagi, bukan tentang teori relativitas yang menggemparkan itu dan bukan tentang berapa buku yang kutulis, tetapi tentang esensi diri dan hubungan dibalik semua proses.
Proses Dari Barang
Menyembah hasil yang terlalu berlebihan akan memacu engsel-engsel kehidupan bekerja tak terkendali, manusia akan menghalalkan segala cara dan setelah mencapainya manusia terlibat dalam euforia kebanggaan yang tak ada masa kadaluarsanya.
Kalau hasil proses kemudian untuk membeli barang-barang seperti perhiasan, gawai, televisi maka proses yang akan dijalani hanya berkisar di antara barang-barang.
Proses yang mendewasakan semua perjuangan manusia sampai pada puncak penemuan penting memerlukan kerelaan, kegembiraan dan kecerdasan untuk memilihnya.
credit image: pixabay
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.