Buku The Simple Life Trilogy ini mengandung pesan cara penerbitan yang ‘tidak biasa’; mungkin selama ini penulis sangat mendambakan penerbit besar namun tidak demikian halnya dengan Giharu. Giharu tampaknya tertarik memakai cara-cara ‘tidak umum’, cara yang apa adanya—alamiah; memberi harapan cita-cita sederhana bisa ditegakkan di atas ‘gunung’. |
Dari rasa ketidakadilan industri perbukuan kepada penulis, mendorong kuat Giharu untuk menerbitkan sendiri bukunya. Sebagai informasi, apabila harga buku Rp 60,000 maka penulis hanya dihargai Rp 6,000. Giharu terus berpikir bagaimana bukunya bisa berbicara kepada masyarakat luas dan kelompok kecil, dengan royalti 10% tentu tidak ada yang bisa ia lakukan kecuali membesarkan yang sudah besar, hal ini tidak sesuai panggilan cita-cita sederhananya. |
Penulis sebagai penerbit |
Prihatin kondisi percetakan kecil |
Isi tulisan adalah roh dari pesan ideal itu sendiri sedangkan proses pencetakannya adalah pesan yang membingkai sekaligus mengejewantahan isi tulisan tentang cita-cita sederhana! Giharu nekat cetak sendiri walau tidak ada dana sepeser pun, agar perjuangan itu benar-benar terasa sampai ke tulang rusuk dan semoga hal ini bisa menginspirasi siapa saja dan menjadi warisan cara berpikir dan berbudaya yang baru. |
Melihat kondisi percetakan kecil membuat hati Giharu miris, dengan peralatan seadanya mereka bergelut dengan tangan penuh tinta, dari hasil tangan mereka pula telah lahir triliunan materi promosi berisi janji-janji perbaikan kesejahteraan dari calon legislatif, bupati, gubernur dan para pebisnis yang sukses namun nasib percetakan kecil tetap sama dari dahulu kala. Juga masalah serius terhadap dampak lingkungan dari pembuangan limbah tinta menjadi fokus Giharu. |
Kepercayaan karena ada usaha kerja keras |
Ajakan tidak menyembah kekuatan di luar |
Walau tertatih-tatih tetapi akhirnya bisa juga—tidak ada yang tidak mungkin kalau meyakininya dan dikerjakan terus-menerus, berkat dukungan hati teman-teman dan kolega yang kami berjumpa di dunia maya karena persamaan perjuangan nilai, yang membeli dan membayar dimuka maka edisi pertama bisa terbit sejumlah 1000 set. |
Pesan yang lain adalah ajakan tidak menyembah kekuatan di luar diri yang berlebihan. Kekuatan itu bisa saja berupa kapital atau akses, dorongan globalisasi, keinginan men-‘internasionalisasikan diri’ dengan melupakan jati diri yang sejati serta pola pikir lama yang telah diadopsi secara massif. |
Dukungan terhadap GSI |
|
Dengan menerbitkan sendiri bukunya memberi dukungan penuh kepada konsorsium percetakan kecil yang akan dibangun Giharu, yang adalah salah satu komitmen dalam program GSI. |
|
Comments