Mesti Mandi
Tanggal lima-oktober tahun dua-ribu-lima belas adalah hari yang sangat seksi namun mesti malam ini! Walaupun mata memipih melihat layar bercahaya dan padahal ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan terkait janjiku kepada tim Sobobanyu untuk segera meng-update jadwal serta materi Rapat Konsolidasi Tim Sobobanyu Kedua yang telah tertunda tiga hari.
Hari ini benar luar biasa seksi! Sebenarnya aku tidak ingin waktu berlalu sebelum tulisan ini mendarat sempurna namun apa mau dikata waktu telah bergerak menuju pukul 00:35. Aku melirik sekali lagi. Mesti Malam Ini?
Pasalnya, hari ini menjadi begitu seksi karena Nurul Fitriana, karyawan pertama yang bergabung dalam cita-cita yang kubangun. Empat belas tahun setelah usai bisnis itu…’masuk dalam kesendirian’ kemudian ‘terlempar’ ke dalam habitat sunyi empat tahun… ‘berkapang dalam dingin dan sepi Temanggung’ bersama anak;
Hmn.. hari ini benar-benar sangat seksi—sebuah bab baru telah dimulai.
Ia bangun jam lima pagi mempersiapkan anak ke sekolah dan kadang saat anaknya masih mandi ia sudah mencuri start kerja beberapa menit. Setengah jam setelah anaknya berangkat maka berangkat pula seratus persen suara dari rumah—Si Giharu Perempuan Gunung itu sudah tenggelam dalam pekerjaan. Sekitar pukul dua sampai tiga sore, suara itu pulang kembali dan membangunkan dirinya dari pekerjaan. Hei, Nak, kamu sudah pulang? bagaimana sekolahmu katanya seperti baru tersadar hari mulai menuju senja. Begitu setiap hari. Selama empat belas ribu hari. Hari demi hari. Ritme yang sama selama tiga puluh ribu jam bekerja dalam diam untuk sebuah perjuangan yang tiada bertepi.
Malam pun berlalu.
Pukul 06:37, Selasa 6 Oktober 2015.
Pagi ini, ia mulai lagi ritme itu persis setelah anaknya berangkat sekolah beberapa menit lalu. Masih memakai pakaian tidur ia kebut tulisan ini. Mesti pagi ini katanya karena Nurul sebentar lagi akan tiba di rumahnya yang masih merangkap kantor YPG; “Alamak Tuhan! Mampus aku karena harus lebih sering mandi!” katanya buru-buru karena jam sudah menunjuk pukul 07:26. “Gawat, Nurul akan tiba!” serunya.
Menurut yang sudah-sudah, tulisan harus selesai namun mandi batal dan ia terus bekerja…namun ini ada Nurul; Apakah ia akan mandi dulu lalu ada kemungkinan tulisan Tidak Mesti Pagi Ini. Setelah tidak mesti malam ini kemudian tidak mesti pagi ini kemudian biasanya bubar; tulisan mengalami pelemahan dalam dirinya.
Bekerja untuk cita-cita yang dibangun seperti menyusuri jalur sutra. Pekerjaan itu sudah seperti perjalanan spiritual baginya. Ia bertanya kepada anaknya semalam mengapa hewan mempunyai alat pernapasan yang berbeda-beda? Karena habitat jawab anaknya. Habitat Temanggung telah berhasil mentransformasi dirinya menjadi manusia teduh yang seutuhnya. Tulisan adalah alat bagi pernapasannya, lentera jiwanya dan sekaligus pekerjaan itu sendiri.
Ia katanya cocok hidup di hutan kata seorang kawannya yang suka buat acara hebat. Aku kira ia berkata sangat tepat untuk pilihan yang telah diambil Giharu. Karena bagaimana mungkin karyawan ‘siji’ tok telah mampu menggerakkan dirinya menemukan satu jendela cakrawala baru dalam hidupnya. Biasanya, lembaga sosial maupun komersil ‘demen’ angka-angka. Lihatlah semua medsos berlomba-lomba mengonversi ‘setiap gerakan jiwa’ dalam angka-angka. Angka akan menghasilkan grafik. Grafik menjadi bahan analisa eksekusi strategik. Sebuah klik netizen sangat berharga dalam server penghitung. Rasa cinta ‘like’ rasa sebal ‘unfriend’ komentar ‘mulut monyong’ jangan main-main, semuanya itu dolar loh!
Pukul 07.38. Sepertinya hari ini sangat terlalu amat seksi. Nurul masih belum tiba, ia sudah merasa tulisan ini cukup cantik dan siap didaratkan. Hanya tersisa foto dan terjemahan ke bahasa Inggris dan sedikit finalisasi.
Sejarah harus mencatat, Nurul telah membuka halaman pertama dalam bab baru perjuangan cita-cita sederhana Giharu melalui YPG. Mesti Malam Ini—Mesti Pagi Ini—Mesti Mandi.
Namun menurutmu apakah Si Giharu jadi mandi?
PENTING! SEMUA INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. PELAJARI SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN |
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.