Petaru Monalisa
Sumpah! Tanpa sengaja diriku akhirnya menemukan sebuah poin penting tentang Monalisa setelah hampir tiga minggu lebih tulisan ini terendap tanpa arah dan kejelasan tujuan. Aku tidak bisa memublikasikan tulisan yang diriku sendiri tidak bisa mendapat pelajaran dari sana. Tentang Monalisa sangat misterius. Senyumnya, matanya, rambutnya. Setelah diteliti keseluruhan aura wajahnya, Oihh! Monalisa menurutku orang baik. Ini penemuan penting atas sebuah lukisan setelah terkatung-katung dengan berbagai pemikiran pengamat tentang Monalisa.
Terakhir bagian tulang kaki yang ditemukan diperkirakan adalah milik kaki Lisa Gherardini atau Monalisa. Monalisa terus diteliti ratusan tahun dan para blogger kemudian tidak mau ketinggalan dengan menautkan ulasan Monalisa yang diambil dari sumber yang sama. Belum ada satu blogger yang berani menyatakan pendapat pribadinya tentang lukisan Monalisa.
Aku mau menyatakan bahwa energi baik yang terpancar dari lukisan Monalisa yang menjadikan karya Leonardo da Vinci fenomenal hingga abad kini dan akan sampai kapanpun seperti hal-hal baik yang akan selalu dikenang. Penelitian tentang senyumnya yang miring, bentuk kepala seperti pelukisnya, hidung, jari yang penuh dan sebagainya menurutku bukan hal esensial yang menjadikan Monalisa legenda.
Monalisa: Kebaikan menjadi isu penting dalam perayaan ulang tahun cita-cita Giharu kedua karena pembangunan kebaikan adalah inti dari semuanya. Keburukan akan terus bertahan namun kebajikan akan selalu abadi memberi perimbangan. Dunia butuh banyak orang baik kini.
Dari kebaikan hati seorang kawan yang juga bernama Monalisa telah menjadi Petaru (Pendukung Cita Giharu). Monalisa telah membeli semua buku Giharu (15 judul dan sebagian belum ada sampul dan sinopsis) tanpa peduli kapan terbit. Waktu Monalisa menghubungiku, aku lumayan deg-degan. Ia menanyakan buku lain, aku sungguh tertegun karena buku yang dulu ia pesan sekitar bulan Maret saja belum dapat dikirim, malah pesan lagi. Lalu aku tanya kepada Monalisa apa tidak takut uangnya dibawa kabur? Monalisa malah balas mengetik kembali pertanyaanku menjadi sebuah pertanyaan baru, “Hah? Dibawa kabur? Tidak pernah terpikirkan,” katanya.
Monalisa mengatakan ia menyenangi tulisan yang ditulis dengan roso. Kemudian aku teringat dengan ‘monster’ dan ‘istri monster’… Hmm, bagaimana suatu hal baik yang dilakukan dengan memakai roso malah mendapatkan pukulan balasan yang mematahkan sendi. Aku semakin percaya bahwa hal-hal baik yang diinvestasikan di atas bumi takdirnya memang hanya akan ditangkap sempurna oleh orang-orang yang baik pula.
Terima kasih atas cinta yang mampu melihat kebaikan adalah kebaikan. Banyak cinta dan kebaikan yang terjadi dalam hidupmu. Untukmu Monalisa.
PENTING! SEMUA INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. PELAJARI SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.