Dimulai u/ Diakhiri
Napasnya seperti saling mendesak mencari ruang di rongga dada, sepertinya ada yang terlalu berharga yang telah ditinggalkan selama ini. Masa yang telah berlalu mulai berjalan dalam alam pikiran, sehitam dan sepekat apapun itu ternyata tetap sangat terlalu indah untuk sebuah kesederhanaan. Pesawat masih tak kunjung mendarat untuk membawanya pulang. Setelah lama menunggu akhirnya ia menyepakati suatu hal. Hmnn…., bagaimanapun bandara mengingatkan untuk segera pulang!
Seorang wanita sedang berdiri, sebentar duduk, pada akhirnya banyak termenung di sebuah kursi yang terbuat dari kayu. Di belakangnya berdiam sebuah kolam yang belum dimaksimalkan fungsinya, mengapa kolam ini tidak memancarkan kesegaran tanyanya pada dirinya lalu teringat dunia sedang dilanda corona. Si wanita masih duduk di kursi itu tetapi ia telah mengetahui ada dua pekerja yang sedang membersihkan kolam dengan sapu karet. Persis di belakang kursi ada pohon yang sedang berbunga, sepertinya bukan bunga palsu. Ini asli katanya dalam hati sambil melihat sebuah mobil berhenti di depannya.
Karena menunggu cukup lama maka ketika si wanita memandang jalan yang di depannya itu tempat mobil itu berhenti,..lalu di kirinya berpindah secara perlahan ke kanannya,.. dan kemudian menengadah ke atas bandara, wow katanya dalam hati bandara ini sangat megah dan besar ini! Apakah harus pergi terlebih dahulu untuk pulang yang kedua kalinya katanya kepada sesuatu yang sia-sia. Ternyata, bandara mengingatkan untuk pergi….!
Dari peristiwa pergi dan pulang adakah yang berdimensi sekali untuk selamanya dalam pikiran yang bergerak?
Adakah suatu kepulangan tanpa kepergian dan adakah suatu kepergian tanpa kepulangan?
Pulang dan pulang, pulanglah membawa semangat baik seperti anak negeri yang rindu menggarap tanah leluhur dan membangun desa.
Air kadang kering kadang meluap tetapi laut telah berhasil dibendung dan panen pasti dipetik dalam suatu masa, maka pulanglah…
Pergi dan pergi, pergilah membawa niat-niat baik seperti bujang dan gadis yang ingin merantau dan mencari kehidupan yang lebih baik.
Musim mungkin akan berganti di belahan bumi lain tetapi matahari masih selalu hadir di timur memberi tuntunan.
Adakah yang tampak baru di kolong langit ini kecuali hati yang ingin pulang dan pergi? Pulang dan pergi untuk jiwa yang haus adalah pulang dan pergi untuk bertemu pada sebuah finalitasnya.
Awal dan akhir untuk dimulai dan untuk diselesaikan.
PENTING! SEMUA INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. LIHAT SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN
Comments