Sincia (3)
Akhirnya, aku dan anakku melakukan kegiatan yang tidak terkait Sincia, lebih tepatnya untuk sekedar mengisi acara liburan. Hari pertama Sincia, aku mengajak anakku nonton film, itu pun bukan di sebuah bioskop tetapi di tablet-pc-ku. Suatu acara umum tetapi okelah karena film “The Shannara Chronicles” akhirnya memberi pelajaran berharga terlebih kepada diriku bagaimana merawat sebuah kebaikan ‘tradisi’, kadang mungkin sampai nyawa sebagai taruhannya.
Forbidden dalam film The Shannara Chronicles adalah tempat memenjarakan Demon (iblis) aku lambangkan tradisi dalam arus dunia. Pohon Ellcrycs yang sengaja diciptakan untuk menjaga Forbidden agar Demon tidak lepas adalah sumbangsih dan para leluhur itu sendiri yang telah mempertahankan tradisi dan Chosen adalah kita pemegang tongkat estafet yang mempunyai tugas yang sama dengan para leluhur. Sebagaimana Ellcrycs bisa sakit maka leluhur bisa mati lalu bagaimana dengan tradisi?
Dalam film itu digambarkan ada sebuah biji yang dihasilkan bunga Ellcrycs adalah buah-buah tradisi. Leluhur telah purna tugas namun kebaikan tradisi adalah biji-biji kehidupan yang harus dijadikan tunas baru agar Forbidden selalu damai aman sentosa.
Takdirnya adalah seorang wanita yang bernama Amberle yang terpilih untuk meletakkan biji tersebut pada sebuah tempat yang disebut Safehold. Amberle tanpa mengurangi kejantanan lelaki mewakili bebannya perempuan ‘ibu’ untuk menjaga tradisi.
Safehold adalah sebuah keadaan, tempat dan pemahaman untuk tradisi bisa tumbuh kembang dan menghasilkan tunas baru.
Bahwa manusia membutuhkan perayaan-perayaan agar tradisi hidup. Perayaan tidak identik dengan pesta walau di dalam perayaan ada pesta. Perayaan adalah dinamika kehidupan (keadaan, tempat dan pemahaman) yang menjamin biji-biji tradisi bisa tumbuh dan berkembang di sana. Orang beragama paling banyak mempunyai 2-5 perayaan besar dalam setahun namun melalui tradisi kita bisa merayakan kebaikan hidup setiap saat.
Sesungguhnya, keberadaan kami di Temanggung yang mulai menyerap budaya Jawa semakin mendekatkan jati diri kami yang Cina. Kalau disampaikan dengan sebuah perumpamaan akan menjadi seperti “Pergilah Jauh Untuk Memeluk yang Dekat”.
Begitulah nasib tradisi berada diantara agama dan ‘ibu’ namun kitalah yang menentukannya.
Xin Nian Kuai Le. He Jia Pin An & Shi Shi Shun Li.
Selamat Tahun Baru. Semua Keluarga Selamat dan Semua Usaha Lancar.
PENTING! SEMUA INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. LIHAT SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.