Yayasan Perempuan Gunung
Yayasan Perempuan Gunung atau YPG adalah pelopor gerakan nilai yang mengombinasikan perjuangan sosial melalui aktivitas ‘ekonomi’ yang berbasis kearifan lokal. Memanfaatkan cara-cara biasa untuk mendapatkan hasil luar biasa, yang mampu mempengaruhi pokok berpikir. Menurut YPG cara-cara biasa itu adalah kolaborasi hasil pengolahan mendalam dengan pemahaman semesta yang bahagia. Semua makhluk mempunyai hak tumbuh dan berkembang yang sama dan tentang makna keindahan hidup. Pada tingkatan tertentu, aksi YPG kontennya adalah karya-karya cerdas yang mengedepankan konsep FOLK (Fresh, Out of the Box, Leap dan Kreatif).
Latar belakang
YPG didirikan sejak tahun 2012 oleh Giharu Si Perempuan Gunung (Giharu) dengan maksud untuk mewadahi aksi-aksi pemikirannya dalam bentuk yang lebih ril di masyarakat. Buku dan sebagai penulis hanyalah satu dari sekian banyak media dan perannya dalam pembangunan wahana nilai untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Hal ini sangat lumrah dilakukan oleh siapapun yang telah menemukan butir-butir kehidupan. Kembali lagi ke ajarannya dan cara berpikir umum yang ingin ia imbangi, Giharu lewat YPG sengaja memulai sejak dini sekali, bersamaan cita-cita itu lahir dalam tulisan dan justru bukan dari titik kemampuan mengendalikan dalam konteks memakai kekuatan kapitalisasi.
Pembangunan Berkelanjutan
YPG memercayai bahwa setiap pembangunan akan menimbulkan potensi distorsi. Distorsi adalah selisih penerima manfaat dengan penerima akibat. Penerima manfaat adalah masa kini dan masa akan datang adalah penerima akibat. Sesuatu yang positif hari ini belum tentu akan tetap positif untuk masa akan datang. YPG sebelum melakukan semua rencana-rencana pembangunannya sangat memperhatikan dan memperhitungkan selisih antara penerima manfaat dan penerima akibat. Mungkin terkesan lambat di awal namun sebenarnya menghemat sangat banyak pekerjaan untuk jangka panjang.
Distorsi adalah salah satu faktor penting dalam “Pembangunan Berkelanjutan”.
Gunung Bukti Pembangunan Berkelanjutan
Basis perjuangan YPG adalah gunung. Gunung Sindoro Sumbing merupakan proyek contoh dan bisa saja suatu hari YPG mampu mendukung gunung-gunung yang lain namun sebaliknya apabila tidak mampu maka apa yang telah dimulai oleh YPG bisa menjadi ruh untuk kelompok penggerak lain. Mendukung sebuah gunung seperti menjaga sebuah peradaban luhur. Tidak mudah!
Di gunung terpahat catatan sejarah kelakuan keserakahan manusia dalam aktivitas ekonomi. Pembangunan yang hanya mengutamakan pembangunan ekonomi menjadi penyebab terjadinya distorsi yang sangat besar. Kalau gunung sebagai tempat paling tinggi dari wajah bumi saja sudah ‘rusak’ maka bencana demi bencana akan dituai namun pada saat itu generasi mendatang yang akan menanggung akibatnya. Gunung adalah basis pertahanan manusia modern.
YPG sudah berada di jalur yang benar karena gunung merupakan satu dari tujuh belas tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang dicanangkan oleh PBB.
Gerakan
Secara legal YPG memang berbentuk Yayasan atau apapun legalitasnya suatu hari, organiknya YPG adalah tetap sebuah gerakan. Gerakan dan organisasi ada beberapa perbedaan. Gerakan mempunyai sifat kerja yang lebih sporadis, spontan dan merupakan kegiatan yang banyak didasari dorongan hati sedangkan organisasi atas dorongan pikiran yang kepentingannya sudah banyak terkontaminasi uang. Dalam hal administrasi dan strategik maka YPG lebih organisasi namun dalam hal aksi dan lapangan harus sudah berada di level gerakan.
YPG ke depannya akan terus memperkuat diri dari dukungan para relawan. Sesuai dengan visi misi YPG dibangun. Semua kegiatan YPG berbasis kemasyarakatan maka seharusnyalah masyarakat juga yang menjadi agen perubahan.
Tiga PRO YPG
Berdasarkan sasaran program, YPG fokus pada pemberdayaan komunitas kecil yang berbasis pada masyarakat pertanian, perempuan dan generasi muda dengan mengedepankan keseimbangan alam dan pengetahuan lewat sastra dan budaya.
- PROses, keberpihakan kepada kaum kecil yang tidak memiliki akses
- PROsis, keberpihakan kepada lingkungan alam semesta
- PROsas, keberpihakan pengetahuan berimbang lewat sastra dan buku (mencakup seni dan budaya)
Visi dan Misi
Menjadi komunitas gerakan yang menonjolkan ciri pembangunan yang berkelanjutan dengan berupaya agar setiap aksi dan reaksi tidak memperbesar distorsi.
Tujuan Umum
- Memperkuat jati diri anak bangsa dengan sendi-sendi kearifan lokal dan nilai-nilai luhur
- Mengajak masyarakat agar tertarik masuk dalam rombongan manusia bertumbuh yang tergila-gila mengejar nilai dibandingkan materi
- Menularkan dan memanfaatkan disposisi yang sudah disediakan semesta
- Memberi akses agar terjadi keterlibatan masyarakat yang seluas-luasnya terhadap perayaan hidup sederhana
- Pembangunan Wahana Berpikir Berimbang (non fisik maupun fisik) sebagai wadah meletakkan kekuatan hati
Tujuan Khusus
Menjalankan program-program kerja yang telah direncanakan dalam Program Masyarakat Bertumbuh (lihat di bawah).
Empat Pilar Kepemimpinan
- Sederhana dalam cara
- Sederhana dalam aksi
- Sederhana dalam berbagi
- Sederhana dalam mempengaruhi
Sumber Pendanaan
Giharu melalui YPG terus berkomitmen tidak menerima dana segar, semua bentuk dukungan akan mendapat pengembalian buku. Program-program keterlibatan dirancang agar publik bisa dengan mudah masuk ke dalam perjuangan besar Wabebe “Program Masyarakat Bertumbuh” yang diinisiasi YPG. Program-program keterlibatan tersebut tidak lain (lihat paling bawah Program Produksi dan Distribusi) adalah Fundraising program; program pembelian buku tidak langsung. Buku-buku kami tidak bisa ditemui di tempat umum karena royalti yang diterima hanya cukup membangun sebuah gubuk.
Cukup beli buku kami untuk mendukung perjuangan YPG.
Semua program-program atas nama YPG akan didanai dari hasil penjualan buku yang ada dalam lingkup YPG dan Giharu telah memberi contoh dan memulai dari bukunya. Buku hanyalah pemantik karena ia sadar demi kepentingan yang lebih luas dan besar. Dengan memahami laju kebutuhan dana dengan laju penjualan buku tentu sangat tidak sebanding, sementara pekerjaan sosial membutuhkan dana tidak terbatas oleh sebab itu, secara bertahap diharapkan program CELENG (divisi keuangan mikro) bisa menjadi mitra pembiayaan program-program Divisi UKM, yang sengaja digerakkan YPG lewat Usaha Unit Anggota (UUA).
Dukungan dan Kerjasama Pihak Ketiga
YPG terbuka dengan berbagai bentuk dukungan dan kerjasama pihak ketiga. Demi kepercayaan bahwa cita-cita harus berdikari dan independen maka YPG mendidik dirinya harus hidup dari perjuangan nilai-nilainya sendiri. Hal ini mengandung konsekuensi agar semua bentuk dukungan melalui buku. Pihak ketiga dan siapapun yang tertarik mendukung hanya cukup membeli buku dan lihatlah kemudian pekerjaan-pekerjaan yang membuat semesta bahagia akan mengalir ke mana-mana:
- Buku akan mengalir lewat aksi PROses
- Buku akan mengalir lewat aksi PROsis
- Buku akan mengalir lewat aksi PROsas
Komponen dan Alokasi Dana
Alokasi biaya terbagi atas dua komponen utama dengan komposisi 70-90% untuk non royalti dan 10-30% untuk royalti penulis (Giharu cukup 10% saja, penulis lain 20-30%). Komponen non royalti terbagi atas 4 pembiayaan:
- Biaya produksi dan distribusi
- Biaya program-program
- Biaya promosi dan pemasaran
- Biaya dukungan pihak ketiga, pajak dan dana cadangan, dan lain-lain
Informasi yang berhubungan dengan latar belakang, rencana induk, anggaran induk dan rencana & realisasi:
Implementasi Dua Arus Utama
YPG mempunyai tugas dan tanggung untuk mewujudkan tujuan WaBeBe, maka dibangun program-program terkait dua arus utama untuk merealisasikan impian Wabebe adalah sebagai berikut:
Terkait Masyarakat Bertumbuh
- Program Gerakan Sastra Indonesia (GSI)
- Program Perlindungan Lingkungan Alam Semesta (KOMAGI)
- Program Pemberdayaan Masyarakat Desa Dengan Pengembangan UMKM (KESUMA)
- Program Pengembangan Keuangan Mikro Desa (CELENG)
- Program Perawat Budaya Bangsa (PBB)
- Program Pemberdayaan Petani dan Dukungan Pertanian (PETANI HEBAT)
- Program Pembangunan Nilai Wabebe (RUMAH BERPIKIR)
- Program Pengembangan Jaringan Pemasaran (KEMBANG PESPO)
Terkait Produksi dan Distribusi Buku
Comments