Kecerdasan Lain
Di Indonesia kalau kau tidak punya prestasi yang bisa dibanggakan, untuk menjadi seorang pembunuh bayaran atau pengedar narkoba juga tidak berani kau lakukan tidak perlu cemas, asal punya ‘intelegensia’ provokatif kau akan tetap bisa eksis namun atas kebanggaan diri yang palsu. Di dunia barat yang level demokrasinya sudah mapan, orang-orang provokatif mungkin lebih memilih masuk ke jalur pengedaran obat bius dan senjata serta bisnis seks. Jika tidak percaya, coba googling “provocative” atau “provocator” maka akan muncul ‘konten dewasa’ dan ‘kekerasan’. Di Indonesia, kelompok provokatif-agamis eksis lewat jalur politik. Ujung-ujungnya juga uang. Selamat datang provokator!
Rasanya sulit menemukan seorang anak akan menjawab cita-citanya setelah dewasa menjadi provokator walaupun bibit-bibit provokator sudah ada di dalam dirinya sejak kecil. Hiduplah yang membawanya menjadi seorang provokator. Hidup juga yang menempa dirinya menjadi seorang ‘provokator tulen’!
Provokator adalah kebalikan daripada motivator. Provokator biasanya sengaja menciptakan kebencian, kemarahan, dan ketakutan lewat upaya-upaya negatif sedangkan motivator senantiasa menumbuhkan hal-hal positif dalam diri manusia. Meminjam dua wajah manusia, si provokator membangkitkan sisi jahat si motivator menyentuh sisi baik.
Provokator adalah si ular yang menggoda manusia agar makan buah pengetahuan baik dan buruk. Esensi yang dibicarakan tentang pengetahuan baik dan buruk mungkin saja mengandung kebenaran, tetapi yang selalu tidak benar dalam diri seorang provokator adalah niat jahat di balik aksinya; inilah yang membedakan ia dari seorang motivator. Tujuan provokator hanya satu menciptakan kekacauan.
Untuk para provokator silakan menyangkal dengan berbagai alasan, tetapi nalar tidak bisa ditipu apalagi hati ini: Adalah suatu pembodohan besar-besaran kalau provokator membawa persatuan, perdamaian, dan tujuan-tujuan mulia. Justru dari suasana kacau-lah mereka baru bisa memperoleh seperti rencana yang telah mereka susun.
Asal kau semakin berani bermanuver, misal mengambil alih telepon pesawat, berperan sebagai korban, dan semakin destruktif maka percayalah pada tahun politik harga jualmu akan semakin meroket di lingkaran orang-orang sakit. Penghargaan yang dipungut dari orang-orang sakit hanya akan melipatgandakan kesakitan dalam jiwa-jiwa gelap; maka lahirlah jiwa-jiwa linglung.
Seorang provokator yang terus-menerus dilatih akan menjadikan seseorang provokator tulen. Menjadi provokator kini ada dua jalur, yaitu melalui agama dan politik. Biasanya seseorang ada mengalami fase kerinduan rohani yang memuncak yang kebetulan bertepatan dengan kebuntuan yang sedang seseorang alami dalam hidup, lalu mencari pegangan ke agama secara membabi buta maka seketika agama akan menjadi kendaraan provokatifnya. Agama yang ia peluk menjadi bau oleh dirinya.
Orang-orang menjadi provokator bukan karena tidak ada hujan tidak ada angin. Bibit-bibit provokatif hanya sedang menunggu pencetus yang tepat saja. Pada prinsipnya provokator adalah ‘orang-orang bermasalah’ yang sedang mencari pelarian untuk mendapat udara segar. Dalam tahun politik 2019, orang-orang provokatif ini dipakai untuk perisai oleh pihak yang tidak punya prestasi dengan mengorbankan ruang publik.
Pihak pertama yang paling bertanggung jawab terkait tahun politik 2019 adalah mereka yang memberi ruang bagi provokator eksis.
PENTING! SEMUA INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. LIHAT SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.