Menitik
Pada sebuah kisah tentang seorang perempuan yang matanya selalu berisi air. Bahkan terlalu banyak air untuk kadar sedih. Sumber air itu berasal dari rongga dadanya yang telah retak.
Kalau ada yang pernah melihat air menitik dari mata seorang perempuan yang menyaksikan anak terlelap di trotoar karena kelelahan mengemis, itulah dia. Kalau ada yang pernah melihat air menitik dari mata seorang perempuan yang menyaksikan gajah sengaja dibunuh untuk diambil gadingnya, itulah dia. Kalau ada yang pernah melihat air menitik dari mata seorang perempuan yang menyaksikan wanita-wanita yang sanggup menghancurkan keluarga orang lain atas nama cinta, itulah dia. Kalau ada yang pernah melihat air menitik dari mata seorang perempuan yang menyaksikan praktik yang tidak adil hanya karena mereka kuat dan besar, itulah dia. Kalau ada yang pernah melihat air menitik dari mata seorang perempuan yang menyaksikan struktur alam dirusak demi kepentingan sempit, itulah dia: Dialah perempuan yang matanya selalu berisi air.
Air hanya menitik dari sebelah matanya untuk dua kejadian yang bertentangan yaitu peristiwa yang buruk-buruk dan peristiwa yang baik-baik namun air akan menitik dari kedua belah matanya secara seimbang hanya untuk satu hal bermakna, yaitu kebaikan-kebaikan yang terjadi di atas muka bumi.
Menurut legenda, ketika kebaikan yang terjadi, perempuan yang matanya selalu berisi air itu bersorak-sorai dan menari-nari dengan pakaian terindah. Lengan dan kakinya berkalung gelang-gelang warna-warni yang mengeluarkan suara nan riang sementara sinar rembulan di atas merestui dengan memberikan sinarnya yang paling hangat. Karena saking gembiranya maka air yang menitik dari kedua pelupuk matanya membentuk butiran-butiran mutiara yang sangat kemilau. Kemudian entah bagaimana, rongga dadanya pada saat itu menjadi begitu utuh. Tidak ada sejarah keretakan sedikitpun—oh beginilah rupanya peristiwa air mata kebahagiaan lahir dari hati yang mampu membebaskan kebaikan hidup terjadi.
Perempuan yang matanya selalu berisi air itu sesungguhnya tidak pernah menangis lagi untuk dirinya pun nanti dalam matinya makanya tidaklah heran, jika ia merasa tidak pernah mempunyai hari ulang tahun. Kelahiran sebuah cita-cita ‘kotak abadi’ adalah hari ulang tahunnya.
Memang sudah nasibnya. Ia bukan penganut Budha dalam konteks Budha sebagai agama namun harus mengalami reinkarnasi. Reinkarnasi perempuan itu pada kehidupan kini adalah sebentuk cita-cita. Katanya masih syukur daripada menjelma menjadi seekor kucing kurap yang nista. Usianya kini masih kanak-kanak. Tanggal 23 September 2015 ia berulang tahun yang kedua.
Dari pendekatan tubuh, perempuan itu telah lama mati maka reinkarnasi cita-cita bisa lahir sempurna. Seperti benih yang harus mati di tanah agar tumbuh kehidupan baru dan seperti lilin yang harus membakar dirinya agar dunia tidak gelap gulita—cita-cita yang murni membutuhkan mental kanak-kanak yang suci dan polos.
Selamat Ulang Tahun Cita-cita Kedua. Teruslah semangat dalam keterbatasan karena makna dari kelahiran adalah fusi cinta yang membebaskan kebaikan.
PENTING! SEMUA INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. PELAJARI SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.