Moral Ahok
Kebenaran itu satu entitas dengan kepribadian Ahok termasuk sampai tingkah laku dan keputusan-keputusannya yang bersifat ‘pribadi’. Ahok bukan semata public figure, tetapi Ahok telah mengemban harapan anak bangsa. Maka sangatlah wajar kalau pendukung sangat-sangat bereaksi atas perilaku Ahok setelah keluar penjara. Semua terkaget-kaget dan menemukan pribadi yang irasional dalam diri Ahok. Pernah dengar kan, dulu ada pendukung mati mendadak kena serangan jantung saat lihat tv Ahok dipenjara karena ia begitu marahnya maka kini air mata telah keluar dari pusaranya.
Seorang public figure yang sudah berani menjadikan dirinya role model apalagi sengaja membangun fans dengan imagi-imagi positif yang membangkitkan harapan dan apalagi katanya Ahok telah mewakafkan dirinya untuk negara ini punya tanggung jawab moral paling besar untuk terus menjaga tunas-tunas itu agar tetap hidup.
Karena Ahok terkait Bapak Jokowi, maka semua partai pengusung dan relawan yang telah menjadi bagian perjuangan Ahok punya tanggung jawab moral. Kalian tidak bisa mencuci tangan dengan bersembunyi di bawah case “ini adalah masalah pribadi Ahok”. Hai, kalian social climber yang mengambil keuntungan dari fenomenal Ahok, jangan jadi pengecut. Mengapa dahulu kita doakan Ahok menjadi orang teguh dan tetap berjalan pada rel kebenaran, namun kini mengapa setelah hati nuranimu tersentak dan melihat ada yang tidak beres kamu malah menghindar?
Suatu hari salah seorang janda, relawan di Rumah Kreatif Pancasila (RKP) berbagi kesedihannya, ia harus hidup tanpa santunan untuk anak-anaknya sebagai konsekuensi mendukung Ahok dari sebuah kelompok agamanya. Ia terus dipaksa menandatangani surat untuk tidak mendukung Ahok, beberapa kali dibujuk, beberapa kali ditekan dan diancam dikeluarkan dari kelompok pengajian mereka; tahukah, semua bujukan dan ancaman itu ia tolak mentah-mentah. Ia sangat percaya Ahok! Sangat sangat sangat! Waktu ia menceritakan kisahnya pada sebuah rapat di kantor PDIP di Jl. Diponegoro, kami semua menitikkan air mata. Kami menangis untuk Ahok, kami menangis untuk kebobrokan, dan kami menangis untuk sebuah keajaiban agar segera hadir di Indonesia.
Bagaimana dengan kisah seorang lelaki yang sengaja jobless demi berjuang bersama Ahok? Bagaimana dengan kisah seorang nenek yang meninggalkan cucunya untuk menguatkan Ahok di penjara, bagaimana dengan anak-anak kita yang terlanjur mempunyai figur Ahok orang baik, siapa yang mau menanggung kebingungan dalam diri mereka? Bagaimana dengan bunga-bunga cinta, bagaimana dengan surat-surat, kue-kue cinta, bagaimana ini semua Hok? Aku bertanya pada hatimu.
Ahok, Djarot, PDIP, PSI, Nasdem, P3, PKB, dan PKPI bahkan Jokowi adalah pihak-pihak penjaga harapan anak ngeri agar bisa tetap tumbuh subur, maka sangatlah amatlah berdosa kalau mereka tidak turun tangan membantu Ahok dalam hal ini. Ini bukan soal Ahok lagi, ini soal bangsa!
Kalau kita mempunyai hati yang tulus minimal berdoalah untuk Ahok dan keluarganya; agar Ahok diberi penerangan jiwa, agar semoga keluarga mereka dipersatukan kembali dan kasihani anak-anak mereka, dan agar dipatahkan dari maksud orang-orang jahat yang hendak mencelakai Ahok dan keluarganya serta agar bangsa ini selamat.
Apa yang bisa dilakukan Jokowi dalam hal ini: Baca Rangkul Ahok.
@jokowi @basukibtp @basuki_btp_lovers @djarotsaifulhidayat @fifiletytjahajapurnama @nachoseann @nata.decoco17 @sekjenpdiperjuangan @wiranto.official @gracenat
PENTING! SEMUA INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. LIHAT SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.