Anies-Sandi Tobat2
Usaha manusia untuk mendapat ketenangan macam-macam. Salah satunya ziarah ke tempat-tempat suci sekalian meminta ampun kepada Yang Maha Kuasa. Beberapa aksi untuk mendukung acara ini misal dengan memberi sedekah bumi, memberi makan orang dan berderma. Ada yang menggunduli kepala seperti yang dilakukan Anies-Sandi beberapa waktu lalu walau mungkin itu adalah kewajiban saat menunaikan ibadah haji. Dengan tumbuhnya rambut baru harapannya yang sial ikut terbuang agar yang baru mudah masuk. Buang sial diidentikkan untuk membuang energi negatif. Namun dengan terbongkarnya kasus Saracen bagi Anies-Sandi maka yang lama jelas tak bisa dibuang yang baru membuat jantung deg-degan.
Mungkin kita pernah tahu pola makan sehat tertua di dunia atau Food Combining (FT) yang dipraktikkan oleh Bangsa Esseni di Palestina. FT menganjurkan menyantap makanan sejenis agar penyerapan nutrisi lebih efektif dan terhindar dari banyak penyakit karena keseimbangan PH tubuh terjaga. Menyantap sosis bersama kalkun dianjurkan karena enzim yang diperlukan untuk mencerna sosis dan kalkun sama.
Mungkin juga ada yang pernah minum air kendi jauh lebih segar dibandingkan air galon karena air bahan alamiah kendi juga alamiah.
Kejujuran dan kesalehan akan lebih mudah diterima dalam lingkungan orang-orang jujur dan baik, hal ini berlaku untuk sebaliknya.
Dua hal yang mempunyai kemiripan baik fungsi, peran, sifat struktur, prinsip dan lain-lain akan lebih mudah saling mendukung. Ketika didekatkan akan efektif untuk tujuan yang dimaksud. Yang tidak mempunyai kemiripan kalau didekatkan akan ‘cakar-cakaran’ seperti gelap-terang jelas-jelas tidak bisa bersama. Mereka akan selalu berlawanan. Dalam sebuah peperangan pada akhirnya terang akan mengalahkan gelap. Prinsip ini menyusun filsafat ketuhanan yang terus diyakini manusia sampai kapanpun.
Terbongkarnya Saracen setelah kepulangan mereka umroh bukanlah kebetulan. Secara singkat aku katakan justru keputusan mereka pergi umroh itu fatal karena telah mempercepat terbongkarnya rahasia mereka.
Karena dari awal Anies-Sandi telah salah jalan dan ketika mereka pergi ke tanah suci mereka telah melakukan hal yang berlawanan untuk tujuan pokok mereka. Tujuan inti mereka adalah memiliki otoritas memimpin Jakarta. Mereka baru menang belum berkuasa. Mereka memakai sara. Dengan jualan sara mereka bertemu setan dengan pergi umroh bertemu Tuhan. Ini tidak cocok. Mana bisa setan dan tuhan saling mendukung. Maka setan dan Tuhan berkelahi dalam hati mereka. Siapa yang menang? Jelas Tuhan; terungkaplah Saracen.
Seharusnya Anies-Sandi jangan pergi ke tempat suci kalau ingin hati nurani mati dalam jangka panjang, setidaknya untuk 5 tahun agar tujuan mereka benar-benar efektif tercapai.
Aku tidak sedang mengajari siapapun untuk menjadi orang jahat. Maksudku seharusnya kalau mereka sudah berani memilih cara kotor untuk menang seharusnya mereka pergi ke paranormal, dukun, ke tempat-tempat dimana yang suci sulit ditemukan. Kemenangan mereka itu rapuh walau setelah dilantik. Inilah yang aku tidak habis pikir orang sepintar mereka kok mau-maunya jualan agama dalam pesta demokrasi. Sederhana sekali sebenarnya kalau mau menang harus perjuangkan program. Kalau mau jual rumah beri informasi rumah, kalau mau jual sapi kasih keterangan terkait sapi.
Hal ini membuktikan bahwa ketenangan batin manusialah yang akan membawanya pada tujuan. Dalam film-film sering dilukiskan setelah seorang pembunuh melarikan diri ke gunung dan berdiam beberapa waktu di sana tiba-tiba terdengar ia telah masuk penjara. Beberapa karena sadar dan menyerahkan diri dan beberapa tertangkap.
Credit Photo: shutterstocks.com
PENTING! SEMUA INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. LIHAT SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.