Buku Di Toko?
Mendapatkan buku Giharu/YPG tidak semudah buku-buku lainnya, seperti sembari jalan-jalan di sebuah mal kemudian singgah toko buku yang mewah, sejuk, pulang membawa shopping bag keren yang di dalamnya ada buku. Memperoleh buku Giharu diperlukan kesabaran karena sering harus menunggu dicetak dulu. Meletakkan satu dua keranjang bunga di depan pintu sambil menunggu buku Giharu tiba mungkin akan mensiasati penantian.
Membiarkan Proses
Kalau ditinjau dari bisnis sudah tutup toko sejak dulu. Omset kok ditolak? Hal ini sulit dimengerti oleh siapapun yang hidup dari percepatan roda dunia. Bahkan ‘rese-rese’ kapitalis Giharu masih menggugat di dalam. Giharu berlatar bisnis, kok mau-maunya memakai cara yang memperlambat pemasaran bukunya. Perbuatan jahat menanggung risiko malu, pengejaran keindahan hidup menuntut risiko kesabaran tinggi dan kerelaan membiarkan semesta mendukung dengan caranya yang ajaib. Membiarkan penjualan buku berjalan sebagaimana mereka ingin menjadi karena Giharu percaya buku bukan benda mati, ada pokok pikiran dan gairah di sana, ditulis penuh air mata keharuan, kegembiraan dan harapan akan hidup yang begitu memukau, biarlah mereka bekerja lewat waktu.
Momok
Giharu berpikir harus bisa mengalahkan ketakutannya dulu sebelum mengajak orang lain bebas menjadi dirinya sendiri, dana cetak buku yang luar biasa besar yang bisa sampai menjual rumah adalah momok bagi perjuangan yang mengejar ‘digit kalkulator’. Dana, kapital selalu dijadikan alasan orang-orang untuk melakukan sesuatu namun tidak bagi Giharu. Inilah bonus hidup berdampingan dengan semesta, batu yang dilihat orang akan dilihat kerikil bagi Giharu.
Kalau Diserahkan Ke Penerbit?
Tidak ada yang bisa dilakukan Giharu, kecuali duduk manis dan berdoa, harap-harap buku meledak dan konsekuensi yang terjadi atas cita-cita dan ide sederhana akan seperti matahari di garis khatulistiwa: Kehilangan Asas Manfaat. Penerbit dan toko buku besar adalah pihak pertama yang akan mendapat kelimpahan buku Giharu, padahal Giharu maunya kaum kecillah yang menjadi raja atas cita-citanya. Itu sudah menjadi komitmen, hampir semua hasil karyanya dan buku yang dicetak Divisi Sastra dan Buku akan memakai percetakan kecil yang dihimpun Giharu. (Baca: Giharu Nekat Menjadi Penulis Penerbit).
Cita-cita Milik Siapa?
Dengan memposisikan diri sebagai author publisherkampung, Giharu terus konsisten dengan segala keterbatasannya, jatuh bangun, suka duka, sakit perut atau sebuah lompatan gairah sudah pernah ia alami semua sejak memutuskan independent dan semua itu sangat-sangat cukup mendidiknya tentang cita-cita itu sebenarnya punya siapa?
Cita-cita itu sebenarnya hanya untuk diri sendiri. Kalau mau membayangkan situasi yang ia hadapi umpamakan saja sedang berkendara dengan mobil FIAT tahun 1960 yang orderdilnya sudah banyak copot, ada rasa cemas karena bolak-balik mogok dan kalau pun sampai mesinnya mati total bagi Giharu tak masalah juga, karena bukankah ia masih mempunyai pikiran untuk menuntun kedua kaki melangkah? Membawanya ke puncak gunung cita-cita dengan berbagai bentuk pertemuan dengan manusia dan situasi yang tak disangka-sangka adalah keindahan hidup yang tak bisa dibayar oleh penerbit besar manapun apalagi harta.
Beli Dimana?
Buku dapat dibeli secara online lewat website ini dengan sistim kartu kredit maupun transfer manual atau via Facebook Giharu juga boleh. Langkanya seperti toko online umumnya, dimulai dengan membuat akun di dalam website ini dan ikuti langkah berikutnya.
Selamat berbelanja di Toko Buku Maya Giharu:
PENTING! INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. PELAJARI SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.