Cinta & Air Mata
Sudah sangat terlalu banyak kita menyaksikan perkawinan yang diawali dan diakhiri dengan air mata. Ketika perjalanan cintamu mulus dan berakhir ke pelaminan kau menangis karena terharu bahagia.
Anak yang dengan susah payah kau besarkan telah lulus kuliah, kau juga menangis bahagia di hari wisudanya.
Seseorang yang kau rawat berhasil kau bimbing untuk masuk ke dalam ketenangan kematian juga akan membawamu menangis bahagia.
Rupanya, usaha-usaha tulus itu bukan hanya menghasilkan buah melainkan juga menghasilkan air mata.
Adakah sebuah pohon pernah menangis ketika bunga-nya berhasil menjadi buah? Tetapi mengapa manusia menangis pada buah-buah kebaikan?
Bukankah binatang bisa menangis ketika tuannya meninggal atau ia menangis ketika lehernya kita gorok tetapi mengapa manusia tidak bisa menangis di atas perbuatan yang keji?
Pada perbuatan-perbuatan baik yang tulus itu, ketika berbunga pada musim semi itu, sebenarnya mereka sudah menyentuh hati kita lalu tanpa perlu izin ketika musim panen tiba air mata pun mengalir.
Walau hanya setetes menitik namun itu adalah air mata dari hati yang telah tersentuh.
Usaha-usaha tulus yang penuh perjuangan keras yang karena digerakkan oleh cintalah yang menurutku mampu mengeluarkan air mata bahagia.
Biarlah bumi ini kelak lebih dipenuhi oleh air mata bahagia dibandingkan air mata sedih karena dari kemurahan hati manusia akan lahir tunas-tunas baru untuk terus memperkuat estetika, etika dan moral.
Penuhilah dunia yang lancung ini dengan kelemahlembutan sebab cinta itu lemah lembut.
Buah tidak bisa tumbuh di atas hati yang tertutup karena tiada air mata.
PENTING! SEMUA INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. LIHAT SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.