Menangis Bahagia
Bila kau ingin menangis maka menangislah untuk kebahagiaan karena air mata yang keluar dari lubuk hati terdalam mengandung mutiara kebaikan. Rasa lega adalah bahasa pasarannya. Namun pabila kau mengerti juga bahwa air mata itu terlalu cepat kering untuk hal-hal yang menggembirakan dan terus menggantung di pelupuk untuk hal-hal yang menyedihkan maka janganlah hatimu patah.
Sebab bukankah jelas diantara kita sudah mengetahui bahwa seorang pembunuh tidak pernah meneteskan air mata di atas tubuh yang sekarat? Dalam hidup nyata kita jauh dari seorang pembunuh.
Sebab pula di atas kejadian-kejadian jahat dalam dunia ini justru mereka tertawa. Manusia telah kehilangan hati nurani atas nama kebahagiaan dan peduli; Tidak ada perjuangan moral untuk kebahagiaan jenis itu; Air mata telah mampet dan sumbernya telah mati!
Puncak air mata adalah kehilangan orang yang kita kasihi. Semakin dalam cintamu semakin air matamu tidak pernah menemukan puncak yang berkesudahan hingga matamu terpaksa ditutup. Udahilah air matamu untuk kehidupannya yang telah menemukan damai. Jangan ada lagi penyesalan untuk jiwa yang telah meraih ketenangan.
Ingatlah, selalu masih ada puncak lain di atas puncak maka menangislah untuk diri yang fana ini.
Hidup adalah misteri maka air mata adalah misteri juga, ya mungkin untuk bagian ini. Misteri air mata yang sejati adalah pengalaman menangisi diri yang lemah ini; menangisi diri yang kurang berbuat baik; diri yang kurang mengembalikan apa yang telah diterima; diri yang tidak menghormati kehidupan. Diri yang membuat orang-orang lain menangis karena perbuatan keji kita.
Tubuh akan rusak maka seharusnyalah pada diri yang rusaklah yang seharusnya mendapat air mata yang tak berkesudahan dari empunya tubuh, jiwa dan roh. Karena bila kau pernah mendengar jiwa-jiwa yang terus meratap tanpa air mata yang diproduksi hormon atau kimia ‘tubuh’ maka mungkin pabrik asli air matamu akan kembali beroperasi normal.
… menangislah untuk kesempatan akhir yang pasti; untuk diri yang akan ditangisi oleh orang-orang pada hari kematian tubuh.
Janganlah berhenti menangis ketika kebahagiaan itu terjadi di muka bumi ini. Dan berhentilah menangis untuk jiwa yang telah meraih kedamaian.
Air mata yang dari lubuk hati terdalam adalah air mata kehidupan.
Saya membuat artikel ini untuk seorang teman baik di Prancis yang mencari cinta paruh kedua. Peluk cium untuk si bayi Roxane and si bocil Auguste.
PENTING! SEMUA INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. LIHAT SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.