Nasib dan Hak
Ini bukan soal nasib melainkan soal kebahagiaan yang berhak diraih oleh kaum-wanita! Ini juga soal kecerdasan-hidup dalam menentukan sikap yang akan berpengaruh pada masa depan. Bagi seorang wanita, pengenalan diri sendiri ini jauh lebih penting dibandingkan berusaha mendalami kebusukan-kebusukan seorang pria.
Wanita pertama-tama harus semakin mengenal kekuatan-kekuataan dan kelemahan-kelemahannya sehingga bisa memakai kekuatannya dengan tulus dan positif untuk memperbesar kebahagiaannya dan tidak membiarkan kelemahannya menjerembapkan dirinya apalagi untuk dimanfaatkan oleh lelaki bermasalah.
Kelemahan wanita adalah terlalu membiarkan dirinya dikuasai oleh perasaannya, terlalu lemah dan mudah percaya kata-kata manis.
Ini pesan dari seorang wanita yang telah mengejar keindahan hidup untuk wanita yang akan meraih kebahagiaan: Karena hidup adalah apa yang diputuskan pikiran jadi semestinya hidup tidak boleh dikendalikan oleh perasaan!
Pada awal mulanya semua masalah ketidakbahagiaan seorang wanita berasal dari sebuah relasi. Perempuan dan keterikatannya dengan hubungan sangat erat dan sangat berbeda dengan pria. Contoh gampangnya di dalam tubuh wanita ada ekosistem untuk melahirkan suatu kehidupan merupakan bukti wanita sangat erat terikat relasi. Relasi adalah nyawa wanita. Walaupun seringkali ada wanita yang dicap ‘matre’, tetapi sebenarnya kalau digali lebih dalam kebahagiaan wanita terletak pada suatu hubungan.
Hubungan yang sehat akan melahirkan kehidupan yang bahagia. Bagi wanita hal ini jauh lebih penting sebenarnya kalau mau jujur. Hubungan yang sehat dalam arti kedua belah pihak terbebas dari penyakit psikologis berat. Penyakit psikologis berat seperti berjiwa agresor, punya hobi memukul, tidak bertanggung jawab dan tidak bisa berkomitmen. Akar penyakit itu semua sangat mungkin berasal dari “miskin cinta”.
Miskin cinta yang mungkin bisa lebih berpengaruh pada kehidupan seseorang pada masa akan datang apabila relasi anak-ibu yang tidak terbentuk dengan sehat dibandingkan relasi ayah-anak. Pernahkah kita mendengar masalah anak adalah masalah ibunya sebenarnya?
Karena kita sedang membahas kebahagiaan wanita terkait pria, jadi kurang lebih kalau kau bertemu atau sedang hidup bersama seorang laki-laki bermasalah maka kemungkinan besar hubungan ia dan ibunya juga bermasalah.
Jadi, kalau kau sudah tahu laki-laki yang kau incar menderita “miskin cinta” dan tetap memilihnya maka siap-siaplah capek hati! Pikiranmu harus bisa menganalisa sampai sejauh ini loh: capek fisik mudah disembuhkan, tetapi kalau capek batin waspadalah waspadalah. Kalau sampai kawin dengannya maka perkawinanmu bisa menjadi sumber malapetaka suatu hari! Sebelum melangkah renungkan baik-baik dan pakai otakmu bukan perasaanmu!
Kebahagiaan bersama hanya akan dicapai jika kedua pihak punya tingkat kepekaan yang sama atau minimal saling mengimbangi tentang hakikat cinta itu sebenarnya hanya memberi. Kalau kedua pihak saling memberi tentu tidak ada pihak yang kekurangan apalagi menanti untuk diberi sampai mati kelelahan bukan? Untuk bisa sampai di sana rasanya sulit jika salah satu pihak menderita miskin cinta. Lelaki miskin cinta akan menjadikan wanitanya ‘malaikat’ atau setidaknya ‘pekerja kemanusiaan’ dalam suatu hubungan.
Pilihan itu tergantung seberapa kuat pikiranmu bekerja untuk mengendalikan kebutuhan-kebutuhanmu seperti obsesi cinta yang terlalu besar, seks yang sering kali disalahmengertikan bahwa itu adalah cinta, seks yang sudah terlanjur dilakukan sehingga merasa ia harus menjadi suamimu (sebuah pikiran kolot), hamil di luar nikah, keinginan kehadiran seseorang di dalam hidupmu (menderita kesepian), dukungan ekonomi yang mungkin kau perlukan karena punya tanggungan, ketakutan-ketakutan lain atau mungkin alasan konyol sok menjadi pahlawan dengan merasa bisa memperbaiki dirinya atau bisa mem-backup dirinya karena mungkin perjuangannya masuk dalam daftar cita-citamu juga. Juga kebutuhan seseorang yang setia adalah harga mati.
Orang yang miskin cinta pasti haus perhatian. Ia akan sangat fokus pada dirinya dengan kata lain ia sulit keluar dari dirinya. Dalam konsep cinta memberi ia mencari cinta untuk mengambil cinta agar dirinya yang berongga merasa diisi terus. Jadi jangan harap pasangan demikian akan memberikan kejutan untukmu atau membelikan makanan kesukaanmu sementara ia makan di restoran sepuasnya tanpa sedikit pun ingat dirimu belum makan.
Jangan terlalu berpikir jauh bahwa ia akan merancang hari-hari bahagia untukmu, ia tidak selingkuh saja kau sudah lega dari satu beban; pokoknya ia hanya fokus melayani dirinya. Itulah ciri-ciri orang kehausan cinta.
Ia fokus pada pekerjaan kalau pekerjaan adalah alat ia mencapai kepuasan. Ia akan fokus tebar-tebar pesona dan menjadi laki-laki baper atau mellow sehingga ia mendapat kepuasaan dari wanita-wanita yang merasa kasihan padanya. Dari sinilah bibit-bibit selingkuh mulai ditebar olehnya.
Kalau tidak ada pria yang kegenitan kukira tidak akan pernah ada wanita yang berani mengambil kesempatan darinya. Kepuasan demi kepuasan ia kejar tanpa sadar diatas penderitaanmu.
Kehadiranmu yang ia katakan akan menjadi chapter terakhir dan terindah hanyalah tulisan seorang pujangga yang ia kutip untuk menyenang-nyenangi dirimu saja saat pdkt. Jangan sekali-kali percaya mulut laki-laki! Naluri laki-laki adalah berpikir, berbuat dan bekerja bukan berbicara, bila seorang lelaki lebih banyak bicara apalagi yang manis-manis kau perlu hati-hati dengannya.
Siapapun yang miskin cinta punya potensi sangat besar berselingkuh suatu hari menurutku. Relasi seperti ini bukanlah relasi yang aman dan sehat karena apabila ada pencetus dan kesempatan, perselingkuhan akan mencuat dan hidup bagaikan di neraka. Bagi wanita yang mendambakan kesetiaan ini adalah peringatan keras bagimu.
Hidup bersama orang yang miskin cinta akan mewajibkan dirimu menjadi pengasuh jiwa kanak-kanaknya dalam konteks dewasa. Kau juga harus dengan telaten dan sabar membiarkan dirinya menjadi penuh oleh cintamu, tetapi masalahnya ia tidak akan pernah merasa penuh.
Sebelum terjadi proses penemuan diri dalam hidup seseorang maka orang tersebut tidak akan kemana-mana; soal penemuan diri adalah suatu proses yang amat sangat panjang kawan dan belum tentu semua orang bernasib mengalaminya sampai ajal menjemput.
Satu lagi perlu diingat ini masalah kejiwaan yang berada di level tidak sadar. Tidak ada seorang pun yang bisa menyembuhkannya kalau dalam dirinya tidak ada kesadaran dan niat kuat untuk menjadi pribadi berkualitas dalam suatu hubungan.
PENTING! SEMUA INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. LIHAT SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.