Pemutakhiran Otak-2
Sebagai manusia modern yang telah mendapat pendidikan yang lebih dari cukup serta kapasitas intelektual otak yang pasti akan terus berkembang seiring informasi yang begitu bebas kita ambil dari kemudahan teknologi maka yang paling mengerikan adalah terjadi pemutakhiran nilai oleh pikiran.
Pemutakhiran pikiran terjadi karena ada pembenaran oleh diri kita lalu terjadi pemakluman-pemakluman atas ketidakmampuan diri mengolah yang buruk atau yang tidak sesuai sehingga terjadi kebingungan nilai.
Telah terjadi peningkatan agresivitas jiwa dalam manusia modern. Penyebabnya mungkin beban dan tuntutan hidup yang semakin berat dan ketidakmampuan mengolah keinginan-keinginan; betapa pentingnya pengendalian diri.
Dalam jiwa yang agresivitas akan sangat mudah menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu. Pemutakhiran pikiran akan menjadi lebih sangat liar terjadi pada jiwa-jiwa yang agresif.
Hal itu semua bisa terjadi mungkin karena nilai-nilai itu sebenarnya tidak kuat menancap atau bahkan sebenarnya orang tua sama sekali tidak menginvestasikan moral dalam kehidupan anak-anak mereka.
Seorang ayah atau ibu yang tidak jujur dan penuh tipu muslihat dalam hidupnya akan sulit mengajarkan kejujuran kepada anaknya. Seperti kita ketahui seorang gubernur ZZ yang sedang kasus disinyalir juga berayah koruptor, SN yang heboh dengan sel mewah juga melibatkan anaknya dalam pencucian uang dan masih banyak kasus-kasus lain untuk membuktikan hal itu. Bagai pepatah mengatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
Kita perlu kasihan kepada orang-orang yang lahir di keluarga koruptor, penjahat, perampok dan keluarga amoral karena anak-anak mereka adalah tong sampah bagi ketidakberesan jiwa orang tua. Jadi, kita bisa bilang bahwa koruptor yang tertangkap hari ini adalah generasi dari hasil pemutakhiran pikiran orang tua mereka.
Manusia memang sering kali gagal dalam pengelolaan pengendalian, dalam hal apapun, jatuh dan bangun; mungkin benar juga ini adalah bagian dari mempertahankan hidup itu sendiri karena dari hal buruk manusia juga bisa belajar bahkan berapa banyak yang justru setelah lepas kontrol dan jatuh malah bangkit dan jaya.
Namun hanya manusia dablek dan bebal yang tidak bisa belajar dari setiap masalah yang telah disajikan dunia ini. Mereka telah kehilangan pengendalian diri. Kalau nilai-nilai yang bersifat abadi dijadikan acuan maka kukira pemutakhiran pikiran tidak akan menghancurkan pondasi walau peradaban ini berakhir.
Judul tulisan sebenarnya yang tepat “Pemutakiran Pikiran“, tetapi karena slot terbatas terpaksa diganti “Pemutakhiran Otak“.
Baca juga “Pemutakhiran Pikiran-1”.
PENTING! SEMUA INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. LIHAT SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.