Petaru Dari Bantul
Melalui halaman ini aku perkenalkan temanku yang bernama Maryah Phaul Ulfah. Seorang Petaru (Pendukung Cita Giharu) sejati. Kami bertemu lewat ‘roso’ dan wewangian bunga yang ditebar dua benua.
Terbentang ribuan mil tidak menyulitkan kami untuk berbagi kisah dan pandangan hidup. Cita-cita yang sama menjadi tulang punggung untuk kami berdiri tegak. Memandang ke suatu arah yang sama. Dalam sebuah perahu kayu, ada kegelisahan dan tanda tanya besar. Kerinduan menyaksikan habitus kemanusiaan yang lebih indah selalu menjadi mercu suar. Suara angin dan burung memberi nuansa dalam percakapan kami yang diam dan sesekali gemericik ikan meloncat-loncat kegirangan ketika perahu kami membelah lautan.
Awan yang tercetak-cetak di langit tidaklah perlu kami risaukan apakah nanti akan kelabu atau membiru, karena hati kami juga tak seputih salju. Tentang cita-cita, masih ada babi hutan di darat yang menanti. Akh, soal badai besar yang hitam dan keras itu… sudahlah, biasa itu kata kami.
Tidak perlu juga usaha keras untuk membangun suatu relasi yang saling mengerti karena relasi ini mengandung pembebasan yang lebih murni dari emas manapun. Cita-cita yang selalu menjadi penyangga soalnya.
Cita-cita itu memang sangat gila. Lebih hebat dari tujuan komersil manapun. Justru ketika komersialitas tidak menjadi wacana kami, relasi ini tumbuh dengan jaminan akan menghasilkan uang daun bagi pekerjaan semesta.
Aku beritahu bahwa Maryah adalah seorang anak petani dari Bantul, Yogyakarta. Dia jatuh bangun meraih mimpinya untuk dapat kuliah di UGM. Perbuatan tulusnya ketika melayani pembeli batik sampai larut malam tempat ia bekerja sambil kuliah telah mengetuk belas kasih Gusti Allah. Tanpa sepengetahuannya bahkan semesta telah menyiapkan yang jauh lebih indah, ia kini dapat kuliah di Australia. Tidak tanggung-tanggung ia mendapat sponsor untuk kuliah tiga diploma di sana. Maryah sangat layak mendapatkan yang terbaik atas ketabahannya dalam hidup.
Mendengar kisahnya, menambah keyakinan siapapun bahwa jangan anggap main-main dengan sebuah “mimpi”. Mimpi akan membawamu ke tempat yang tidak pernah kau perkirakan. Kau tiba-tiba sudah menembus angkasa saja dan ibu bapakmu di bawah terheran-heran memandang ke atas sambil bersujud.
Aku sungguh sangat tersentuh dengan ketulusannya mau terlibat sebagai Petaru. Dengan caranya yang khusus ia ikut kontribusi membeli semua buku Giharu. Well…Termasuk buku yang masih judul saja. Totalnya 15 judul. Padahal aku sudah bilang tidak bisa memberi garansi kapan buku terbit. Mencetak buku butuh dana yang sangat besar dan rasanya sangat sulit terkumpul cepat karena cara jualan seperti tukang kerupuk Temanggung yang aku pakai. Aku heran kok Maryah mau padahal ia sama sekali belum pernah membaca bukuku loh.
Memang. Memang cita-cita sangat ajaib. Terima kasih atas dukungan dan persahabatan yang manis.
PENTING! SEMUA INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. BACA SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN
Why people still make use of to read news papers when in this technological world the whole thing is available on web?
You really make it seem really easy together with your presentation however I to
find this matter to be actually one thing that I think
I might never understand. It kind of feels too complicated and extremely large for me.
I’m taking a look ahead on your subsequent publish, I
will try to get the dangle of it!
I am actually glad to glance at this weblog posts which contains plenty
of useful facts, thanks for providing these statistics.