Product Description
373 Halaman, Bahasa Indonesia
Kembang kopi kau sangat indah, kembangmu mekar dipagi hari, berimbun-rimbun dalam gerombolan dahan lemah, dinyanyikan dikala senja, dinanti sepanjang malam. Kembangmu kecil memberi arti, janganlah sampai hilang dari arus zaman, karena resah dan gelisah akan terhapus, dari kejauhan kalian seperti anak kecil berambut ikal yang tertawa terpingkal-pingkal, kembang kopi teruslah menyemarakkan lereng-lereng.
Gunung adalah wahana pertanian pemberian alam yang sangat fantastik, Sindoro Sumbing dan bahkan kota Temanggung harus menjadi bumi pertanian abadi. Pohon-pohon lelaki yang tumbuh subur, kembang kopi yang tak pernah lupa mekar, pucuk-pucuk pohon teh bagaikan manusia katai yang jalan hilir-mudik membentuk ladang nan permai, kembang kol, kubis dan si pedas juga ikut serta. Bulu-bulu jagung yang menggelikan.
Bukan hotel yang diperlukan tetapi pompa, irigasi gunung, kemandirian pupuk yang akan melanggengkan kembang kopi tetap berseri dipagi hari. Juga bukan arus modernisasi yang akan mematahkan dahan kembang kopi lebih banyak lagi.
Seni hidup dari keaslian gunung harus menjadi wacana berpikir dan bergerak bagi siapapun yang mengatakan mencintai pemberian semesta.
Reviews
There are no reviews yet.